2⃣ Bentuk nakiroh (umum) atau ma'rifah (khusus).
Contoh :
a). Bentuk nakiroh (umum)
العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
Bahasa arab itu bahasa yang indah.
Ket :
--------
العَرَبِيَّةُ = .... Bahasa arab itu
(Sebagai mubtada')
Mubtada tidak akan sempurna tanpa ada khobar. Harus ada kata penjelas-nya, yaitu khobar.
لُغَةٌ = bahasa
Sebagai khobar
Khobar itu bentuknya nakiroh (tanwin).
Dan dalam kalimat ini, ia juga (khobar_red) sekaligus merangkap sebagai man'ut (yang disifati) yang bentuknya adalah nakiroh (tanwin).
جَمِيْلَةٌ = yang indah
Sebagai na'tun (kata sifat).
Na'tun di sini bentuknya nakiroh (tanwin), karena mengikuti man'ut-nya (yang disifati) yang juga bentuknya nakiroh (tanwin).
b). Bentuk ma'rifah (khusus)
البَيْتُ الكَبِيرُ جَمِيْلٌ
Rumah yang besar itu bagus
Ket :
--------
البَيْتُ الكَبِيْرُ =
rumah yang besar itu ....
Kalimat diatas adalah mubtada'.
Mubtada tidak akan sempurna tanpa ada khobar. Oleh karena itu, nanti harus ada khobarnya (kata penjelas-nya).
Mubtada' ini terdiri dari 2 komponen :
Yaitu na't (sifat) dan man'ut (yang disifati).
البَيْتُ
sebagai man'ut (yg disifati).
الكَبِيْرُ
Sebagai na't (sifat)
Man'ut disini (البَيْتُ) adalah bentuk makrifah (ber-awalan alif & lam).
Maka, sesuai kaidah bahwa na't (sifat) harus selalu mengikuti man'ut-nya (yang disifati). Dalam hal ini, harus sama-sama makrifah, yaitu (الكَبِيْرُ)
جَمِيْلٌ =
indah
Ini sebagai khobar-nya (penjelas-nya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar