Cari Disini

Kamis, 11 Maret 2021

Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 05

Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 05


Diantara beriman kepada para rasul adalah :

7. Waspada berlebihan / ghuluw terhadap para rasul alaihimussalam.

Seperti menganggap beliau mengetahui yang ghoib atau mensifati beliau dengan sifat sifat ketuhanan.

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ

Wahai ahlul kitab janganlah kalian berlebih lebihan didalam agama kalian dan janganlah kalian berkata diatas agama Allah kecuali kebenaran. Sesungguhnya Isa bin maryam ada rosulullah dan kalimatnya yang dia lemparkan kepada maryam dan dia adalah ruh dariNya maka berimanlah kalian kepada Allah dan rosulnya dan janganlah kalian katakan tuhan itu tiga. (An Nisa : 171)

Rosululullah melarang kita untuk mengikuti langkah langkah mereka, beliau bersabda :

اَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ

Janganlah kalian memujiku dengan berlebihan sebagaimana orang orang nasrani berlebih lebihan didalam memuji ibnu maryam, sesungguhnya aku adalah seorang hamba mala katakanlah hamba allah dan rosulNya. (HR. Bukhori)


Diantara bentuk ghuluw adalah :

- Orang nasrani mengatakan Isa adalah anak Allah

- Orang yahudi mengatakan uzair adalah anak Allah

Allah berfirman :

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Telah berkata orang orang yahudi bahwa uzair adalah anak Allah dan berkata orang orang nasrani al masih adalah anak allah, demikianlah ucapan ucapan mereka dengan mulut mulut mereka, mereka menyamai ucapan orang orang yang kafir sebelum mereka, Allah melaknat mereka lalu bagaimana mereka berpaling. (At Taubah : 30)


Para rasul tidak mengetahui yang ghoib kecuali setelah diberitahu oleh Allah subhanahu wa ta'ala, 

Allah berfirman :

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا - إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

Dialah Allah yang mengetahui perkara yang ghoib, maka tidaklah dia menampakkan perkara yang ghoib kepada siapapun kecuali orang yang Allah ridhoi dari kalangan para rosul. (Al Jin : 26-27)


Mereka tidak memberikan manfaat dan mudhorot kecuali dengan kehendak Allah.

Allah berfirman :

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Katakanlah Aku tidak memiliki untuk diriku sendiri manfaat dan mudhorot kecuali apabila Allah menghendaki dan seandainya aku mengetahui perkara yang ghoib niscaya aku akan memperbanyak kebaikan dan tentunya aku tidak akan ditimpa kejelekkan, tidaklah aku kecuali sebagai pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira bagi orang orang yang beriman. (Al A'rof : 188)


¤•••• Catatan HSI - Abu Ishaq ••••¤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar