Cari Disini

Rabu, 22 November 2023

TENTANG IKHWANUL MUSLIMIN (IM)

TENTANG IKHWANUL MUSLIMIN (IM)


๐Ÿ–Š️ Ikhwanul Muslimin adalah pergerakan Islam yang didirikan oleh seorang Sufi, yaitu "Hasan Al-Banna" (1906-1949 M) di Mesir pada tahun 1941 M.

Diantara tokoh-tokoh pergerakan Ikhwanul Muslimin (IM) itu ialah :

https://t.me/+WW_tL4DWwDYxZjZl

--- Said Hawwa
--- Sayyid Quthub
--- Muhammad Al-Ghazali
--- Umar Tilimsani
--- Musthafa As-Siba'i
--- dan lain sebagainya.

Sejak awal mula didirikan pergerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al-Afghani, seorang penganut Syi'ah Babiyah, yang berkeyakinan "WAHDATUL WUJUD" (menyatunya Allah dengan makhluk). 

Dia (Jamaludin Al-Afghani) kerap mengajak kepada pendekatan Sunni-Syi'ah, (baca : Jamaludin Al-Afghani ibarat menyatukan minyak dengan air), bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama.
(lihat dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam. Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur hal. 36)

Gerakan itu lalu bergabung ke banyak negara seperti: Syiria, Yordania, Iraq, Libanon, Yaman, Sudan dan lain sebagainya. (lihat Al-Mausu`ah Al-Muyassarah hal. 19-25). Ia (Jamaludin Al-Afghani) telah dihukumi /dinyatakan oleh para Ulama' negeri Turki, dan sebagian masyayikh Mesir sebagai orang Mulhid, kafir, zindiq, dan keluar dari Islam.

Farid bin Ahmad bin Manshur menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al-Afghani pada beberapa hal, diantaranya:

1. Menempatkan politik sebagai prioritas utama

2. Mengorganisasikan secara rahasia

3. Menyerukan peraturan hukum demokrasi

4. Menghidupkan dan menyebarkan seruan nasionalisme

5. Mengadakan peleburan dan pendekatan dengan Syiah Rafidhah, berbagai kelompok sesat, bahkan kaum Yahudi dan Nashrani.
(Lihat Ad-Dakwah hal 47).

Dan di antara pendapat kelompok ini (Ikhwanul Muslimin) adalah:

1. Mewajibkan kaum Muslimin bergabung dengan Ikhwanul Muslimin.

2. Mereka lebih mendahulukan akal daripada wahyu

3. Sumber talaqqi (mengambil ilmu) mereka adalah akal dan menganggap akal suci/ma'sum.

4. Menurut mereka kesempurnaan itu hanya dapat diperoleh dengan mengikuti prinsip-prinsip Ikhwanul Muslimin.

5. Mereka mengatakan bahwa seluruh jama'ah yang tidak berada di bawah panji mereka adalah jama'ah yang bathil dan pasti gagal.

6. Menteror orang-orang yang memisahkan diri dari jama'ah Ikhwanul Muslimin dan menyebut mereka Khawarij.

7. Adanya bai'at dalam Ikhwanul Muslimin dan 10 rukunnya.
(Lihat al-Mauridul Adzbuz Zhulaal).

8. Ikut dalam parlemen thaghut dan ikut pula memeriahkan panggung demokrasi demi tegaknya daulah Islamiyyah

9. Berusaha mengadakan upaya taqriib (mendekatkan) antara Syi'ah dan Ahlus Sunnah.

10. Menerima orang-orang yang mempersekutukan Allah Ta'ala dengan syirik akbar untuk masuk dalam anggota mereka.

11. Meremehkan Tauhid ibadah dan tidak menjadikannya sebagai asas berpijak dalam berdakwah.

12. Membolehkan Tawassul yang merupakan jalan menuju Syirik serta menganggapnya sebagai cabang permasalahan agama yang tidak terlalu penting.

13. Menghadiri dan membuat peraya'an-peraya'an bid'ah.

14. Mereka memusuhi ahli Tauhid Salafiyah dan bersimpati dengan ahlul bid'ah dan kaum musyrikin.

15. Mereka memanfa'atkan segala ketergelinciran pemerintah untuk mengobarkan pemberontakan.

16. Memperbanyak menyanyikan nasyid siang dan malam, memperbanyak pementasan drama atas dasar kebohongan, kepalsuan, memerankan pribadi seseorang secara dosa, dusta, zhalim dan aniaya.

17. Para pemimpin mereka ber-aqidah Asya'irah, yaitu aqidah ta'wil.

18. Membolehkan dan melakukan demonstrasi.

19. Mereka membuat orang lari dari Ulama' Sunnah dan memberi gelar-gelar yang buruk kepada mereka, dan
lain-lain.

Di antara pecahan Ikhwanul Muslimin adalah

--- Sururiyyah

--- dan Quthbiyyah.

(Lihat al-Ajwibatul Mufiidah 'an as-As-ilatil Manaahiji al-Jadiidah karya
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan).

Allahua'lam

Barakallahu fiikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar