Cari Disini

Sabtu, 20 Maret 2021

Syarah Kitabul Janaiz 02 - Bulughul Marom

  Kitabul Janaiz - كتاب جنائز

Syarah : Ustadz Renan Rahardian S.Si Hafizhahullah

Hadits ke-3

وَعَنْ بُرَيْدَةَ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( اَلْمُؤْمِنُ يَمُوتُ بِعَرَقِ الْجَبِينِ ) رَوَاهُ اَلثَّلَاثَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ

Dari Buraidah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang yang beriman itu mati dengan keringat di dahi.” Riwayat Imam Tiga. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. (dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahaby dan Syaikh al-Albany)


Keluarnya keringat menunjukkan dua kemungkinan tafsiran oleh ulama.



Makna hadis ini oleh Imam Ash Shon'ani

Terdapat dua maksud dalamnya, Pertama keluar keringat dari seorang mukmin menunjukkan betapa beratnya sakaratul maut yang dia alami

Kedua keluarnya keringat adalah bentuk kiasan dimana perjuangan amal ibadah seorang mukmin semasa hidupnya hingga akhir hayatnya.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Beribadahlah kepada robmu hingga datang al yakin.


Firman Allah subhanahu wa ta'ala

فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

Barang siapa yang menghendaki perjumpaan kepada Allah,.maka hendaknya ia beramal sholih dan janganlah ia mensekutukan allah dengan sesuatu apapun. (Al Kahfi : 110)


Hadits ke-4

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ, وَالْأَرْبَعَةُ

Rosulullah bersabda talqinlah oleh kalian orang yang menghadapi kematian diantara kalian dengan kalimat Laa ilaha illallah. (HR Muslim dan Imam Empat)

Laqqinuu لَقِّنُوا adalah kata perintah yaitu ingatkanlah (makna asli) / tuntunlah.

Mautaakum مَوْتَاكُمْ bisa dimaknai orang yang sudah meninggal tapi tidak pada hadis ini, maka makna yang tepat adalah orang yang sedang menghadapi kematian.


Hadis ini riwayat Imam Muslim, adapunn dalam riwayat Ibnu Hibban ada tambahan yaitu

Barang siapa yang perkataan akhirnya sebelum meninggal adalah laa ilaha illallah maka dia pasti masuk surga.

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah Laa Ilaaha Illallaah, maka ia masuk Jannah (surga)(H.R Abu Dawud dan al-Hakim)


Imam Amir Ash Shon'ani berkata maksudnya adalah untuk mengingatkan orang yang sedang mengalami sakaratul maut.

Lafadzh ini lafadz jalil, yaitu lafadzh yang paling mulia.

Perintah dalam hadis ini sifatnya umum bagi siapa saja seorang muslim yang dia menghadiri orang yang sedang menghadapi sakaratul maut yang ada dihadapannya.

Perintah ini hukumnya sunnah

Dimakruhkan oleh ulama mengucapkan talqin berkali kali.

Seorang sakaratul maut takut pada 3 hal :

- takut apa yang akan terjadi kemudian

- takut akan rasanya sakaratul maut

- takut  akan dosa dosanya yang dia bawa


Khilaf ulama apakah talqin ini cukup pada syahadat lailaha illallah saja atau dilengkapi.

Imam Ash Shon'ani mengatakan syahadatnya harus dilengkapi dengan muhammad rosulullah. 

Sebagian ulama lain menyatakan sebagaimana zahir hadis, tidak ada ucapan lain setelahnya.


Yang dimaksud dengan mautakum مَوْتَاكُمْ adalah orang orang muslim yang sedang menghadapi sakaratul maut.


Hadits ke-5

 اقْرَؤُوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس

Bacakanlah atas orang yang mau meninggal diantara kalian itu Yaasin.

Imam An Nawawi menyatakan isnad hadis ini lemah karena ada dua orang yang majhul.

Imam Abu Dawud tidak menilainya lemah dengan sudut pandang yang berbeda, yaitu pada dasarnya seorang muslim adalah baik kecuali ada qinayah yang menunjukkan dia buruk. (Pendapat ini Syak)

Hadis ini memerintahkan bacakan surat yasin

Ibnu Hajar Al Asqollani menyatakan hadis ini cacat.

Ibnu Hibban menshohihkan hadis ini

Bahwa yang dimaksud dengan hadis ini adalah orang yang sedang mengalami sakaratul maut.


Nabi bersabda :

ما من ميت يموت ويقرأ عنده: يس، إلا هون الله تعالى عليه

Hadis ini diperselisihkan, hingga sebagian ulama menyatakan hadis ini Palsu

Jikalaupun hadis ini bisa diamalkan, Hadis ini bisa sebagai petunjuk yang jelas bahwa membaca yasin adalah untuk orang yang sedang mengalami sakaratul maut (يموت fiil mudhori)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan: “Membaca Yasin bagi orang yang sudah meninggal adalah bid’ah. Namun, disukai membacakan Yasin untuk orang yang akan meninggal dunia


**** Catatan Bulughul Marom ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar