Cari Disini

Minggu, 24 Mei 2020

PELAJARAN 09 Bab Tentang Mengusap Dua Khuf - Umdatul Fiqh

 PELAJARAN 09 : Bab Tentang Mengusap Dua Khuf

MATAN UMDATUL FIQH

باب المسح على الخفين
يجوز المسح على الخفين وما أشبههما من الجوارب الصفيقة التي تثبت في القدمين والجراميق التي تجاوز الكعبين
في الطهارة الصغرى يوما وليلة للمقيم وثلاثا للمسافر من الحدث إلى مثله
لقول رسول الله صلى الله عليه وسلم: "يمسح المسافر ثلاثة أيام ولياليهن والمقيم يوما وليلة" .
ومتى مسح ثم انقضت المدة أو خلع قبلها بطلت طهارته
ومن مسح مسافرا ثم أقام أو مقيما ثم سافر أتم مسح مقيم.
ويجوز المسح على العمامة إذا كانت ذات ذؤابة ساترة لجميع الرأس إلا ما جرت العادة بكشفه
ومن شرط المسح على جميع ذلك أن يلبسه على طهارة كاملة
ويجوز المسح على الجبيرة إذا لم يتعد بشدها موضع الحاجة إلى أن يحلها
والرجل والمرأة في ذلك سواء إلا أن المرأة لا تمسح على العمامة.

•┈┈•••○○❁❁○○•••┈┈•

Syarah : Ustadz Renan Rahardian S.Si Hafizhahullahu ta'aala

Khuf adalah alas kaki yang dipakai dikaki berupa kaos kaki, sepatu, dan lainnya.

Dibolehkan untuk mengusap dua khuf begitu juga yang semisalnya seperti kaos kaki yang asalnya tebal dengan syarat pemakaiannya menutupi kedua mata kaki.



Pada dasarnya hukum mengusap khuf ini ada rukhshoh dari Allah subhanahu wa ta'ala dan ini juga ijma kaum muslimin.

Dalam kondisi tertentu dimana khuf sulit dilepas karena keberadaanya diperlukan maka tidak perlu melepaskan khuf tersebut ketika berwudhu.

Perkara ini dalam hal perkara hadas kecil, bukan hadas besar.

Aturan khuf ini dihitung satu hari satu malam untuk yang mukim semenjak dia menggunakan khuf dalam keadaan suci. Maka orang yang akan menggunakan khuf, dia bersuci terlebih dahulu kemudian memakai khuf dengan kondisi khuf-nya suci juga dari najis.

Untuk orang musafir 3 hari 3 malam dari hadas kecil dan semisalnya, hal ini berdasarkan sabda nabi sholallahu allaihi wa sallam :
يمسح المسافر ثلاث أبام وليا ليهن والمقيم يوم وليلة
Seorang musafir boleh mengusap khuf nya selama 3 hari 3 malam sedangkan untuk orang mukim berlaku sehari semalam

Ketika seorang mengusap khuf dan sudah habis waktu tersebut maka thoharohnya dianggap batal dan dia harus melakukan thoharohnya dengan sempurna.

Masa mengusap dua khuf ini bisa hilang dengan 2 cara, yaitu habis waktu khufnya atau wakru belum habis tapi dia melepas khuf tersebut.

Dan barang siapa musafir kemudian dia mukim atau dia mukim kemudia dia berangkat safar maka bagi mereka berdua berlaku hukum mengusap dua khuf seperti orang yang mukim yakni sehari semalam.

Dan dibolehkan mengusap imamah (surban) apabila dia memiliki lilitan yang panjang yang menutup seluruh bagian kepala kecuali bagi bagian yeng terbuka seperti wajah, telinga.

Dari nabi :
مسح على إمامةه على الناسية والخفين
Bahwa nabi berwudhu dengan mengusap bagian atas surban beliau begitu juga pada ubun ubun belia. (HR. Muslim)

Syarat untuk mengusap khuf adalah :
1. Dalam keadaan suci sempurna
2. Khuf menutup kedua mata kaki

Dibolehkan mengusap perban apabila tidak melebihi bagian yang tidak dibutuhkan diperban.
Hukum ini berlaku baik ketika mukim atau safar.
Kecuali wanita karena tidak menggunakan imamah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar