Cari Disini

Kamis, 18 Februari 2021

Pelajaran 87 Bab Jual Beli Salam - Umdatul Fiqh

~ Bab Jual Beli Salam ~



Assalam atau assalaf yakni jual beli barang secara inden atau barangnya belum ada.


Jual beli ini diperbolehkan sebagaimana hadis yg dibawa imam ibnu qudamah :

قدم رسول الله صلى الله عليه وسلام المدينة وهم يسلفون في الثمار السنة والسنتين 

Rosulullah sampai dikota madinah dalam keadaan penduduk madinah biasa berjual beli dgn sistem salaf (salam) dalam perkara jual beli buah²an dalam jangka waktu setahun atau 2 tahun temponya (tempo pemenuhan barangnya), 

فقل : من أسلف في ثمر فليسلف في كيل معلوم أو وزن معلوم إلى أجل معلوم 

Maka nabi berkata barang siapa yang berjual beli dengan sistem salaf dalam perkara buah buahan maka hendaknya dia harus melakukan salaf tersebut dalam takaran yang sudah diketahui atau disepakati antar 2 pihak tersebut timbangannya harus sudah ditetapkan dalam jangka waktu yg diketahui bersama.


Syarat dalam sistem salam dari hadis ini :

- status barang sudah baku spesifikasinya (timbangan dan takaran)

- mengetahui kadar barang melalui parameter yg berlaku

- menyebut jenis dan varian barang dengan ciri cirinya, misal motor dengan merk A berikut spesifikasinya

- barang yg jadi objek jual beli ini menjadi hutang dari si penjual

- barangnya inden atau ditangguhkan

- batas waktu penangguhan disepakati dan diketahui kedua belah pihak

- pembayaran hendaknya kontan diawal

- barang yg termasuk diduga kuat ada stoknya


Penjelas terkait jual beli sistem salam ini menurut Ibnu Qudamah :

Sahnya jual beli salam bagi barang² atau apapun yg menjadi objek jual beli yang bisa dipenuhi dengan tepat sifat dan kadarnya baik berupa takaran maupun timbangannya, maupun ukurannya, maupun jumlahnya dan sudah dijelaskan batas waktu penyerahannya begitu juga sudah ditetapkan harganya sebelum keduanya berpisah.


Dibolehkan jual beli salam terhadap barang akan diserahkan secara bertahap dalam waktu yg sudah ditetapkan, adapun pembayaran harus kontan.


Apabila seorang melakukan jual beli salam dengan satu harga terhadap 2 benda, maka tidak boleh sampai dijelaskan terlebih dahulu harga dari setiap barangnya.


Barang siapa jual beli salam terhadap suatu barang maka tidak boleh mengalihkannya ke barang yang lain. 

Dan tidak boleh seorang muslim (pembelinya) menjual barang tersebut sebelum barang tersebut diterima ditangan

Dan tidak boleh melakukan pengalihan (si penjual)

Diperbolehkan perkala iqolah jika memang sudah tidak bisa memenuhi yang sudah disepakati.


Catatan Kajian Umdatul Fiqh - Abu Ishaq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar