Cari Disini

Senin, 15 Maret 2021

Syarah Kitabul Janaiz Bulughul Marom

 Kitabul Janaiz - كتاب جنائز

Syarah : Ustadz Renan Rahardian S.Si Hafizhahullah

Al janaiz الجنائز jamak dari Jinaazah جِنَازَة atau Janaazah جَنَازَة

Disunnahkan untuk menyiapkan sesuatu yang datangnya pasti yaitu kematian.

Allah berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ

Setiap jiwa akan merasakan kematian

Pembahasan janaiz tidak hanya terbatas mengurus jenazah tapi juga bagaimana menyiapkan diri kita menghadapi kematian.

Nabi sholallahu 'alaihoi wasallam bersabda :

حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ

Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim)

1.Apabila bertemu aeorang muslim ucapkan salam

2.Apabila dia mengundang maka penuhilah

3. Apabila meminta nasehat maka nasehatilah. 

ادين الناسحة

Agama adalah nasihat

4. Apabila dia bersin kemudian mengucapkan alhamdulillah maka ucapkanlah yarhamukallah

5. Apabila dia sakit maka jenguklah

6. Apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.


Hadis ke-1

َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اَللَّذَّاتِ: اَلْمَوْتِ ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perbanyaklah menyebut pelebur kenikmatan, yaitu : mati." Riwayat Tirmidzi dan Nasa'i, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban.

Hadis ini khilaf diantara ulama, maka dengan syawaidnya hadis ini memilki derajat hasan.

Kelezatan dunia sifatnya nisbi, tidak hakiki.

Hadis ini adalah dalil bahwasanya hendaknya setiap insan jangan pernah melalaikan dari dzikir yang paling besar yakni bagaimana Allah dapat mencabut nyawa kita.


Perbanyaklah mengingat kematian maka Allah akan menghidupkan hatinya, dan Allah subhanahu wa ta'ala akan meringankan kematiannya.

Keikhlasan akan dicapai ketika kita siap menghadapi kematian

Lafadzh tambahan : 

أكسر من دكر الموت 

Perbanyaklah mengingat kematian karena akan menghapus dosa dosa dan membuat kita zuhud didunia, barang siapa yang mengingat kematian maka itu akan memotongnya (berhenti), 

Dan ketika seseorang mengingat kematian dalam keadaan fakir.


Hadis ke-2 :

َوَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ اَلْمَوْتَ لِضُرٍّ يَنْزِلُ بِهِ, فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا فَلْيَقُلْ: اَللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ اَلْحَيَاةُ خَيْرًا لِي, وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ اَلْوَفَاةُ خَيْرًا لِي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menginginkan mati karena kesusahan yang menimpanya, bila ia benar-benar menginginkannya hendaknya ia berdoa: Ya Allah hidupkanlah aku selama kehidupan itu lebih baik bagiku dan wafatkanlah aku jika sekiranya itu lebih baik bagiku." Muttafaq Alaihi.

Janganlah kalian benar benar mengharapkan salah seorang diantara kalian kematian dikarenakan musibah yang sedang dia alami, apabila dia memang terpaksa maka hendaknya dia mengatakan

 اللهم اَللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ اَلْحَيَاةُ خَيْرًا لِي, وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ اَلْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

Ya allah hidupkan aku sekiranya kehidupan lebih baik bagiku dan matikanlah aku sekiranya itu lebih baik bagiku

Hadis ini adalah dalil larangan mengharapkan kematian karena ditimpa musibah

Mengharapkan kematian karena adanya musibah menunjukkan tidak adanya kesabaran.

وصابروا ورابطوا

Bersabarlah kalian dan kuatlah

 

Meminta kematian hukum asalnya adalah makruh

Makruh tanzih, dan akan menjadi makruh tahrim ketika berusaha berusaha untuk mati (bunuh diri).


Hadis Nabi dari Abdullah bin Umar tentang nasihat kematian

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ. وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kedua pundak saya seraya bersabda: "Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara", Ibnu Umar berkata: "Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu." (Riwayat Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar