Ushulus Sittah
Penjelasan Bagian 3
وأظهر
لهم الشرك بالله في صورة محبة الصالحين
وأتباعهم
Dan
mereka yaitu syaithon menjerumuskan manusia dalam kesyirikan kepada
Allah dengan dipoles seakan akan itu termasuk mencintai orang orang
yang sholih dan mengikuti mereka.
Dalam
agama islam tidak ada pertentangan antara tauhid dan mencintai orang
orang yang sholih
Orang orang yang sholih bertingkat tingkat
ketakwaannya, kita diperintahkan untuk menghormati mereka
Sesungguhnya orang orang yang takut kepada Allah diantara hamba hambanya adalah para ulama. (QS. Fathir : 28)
Rosulullah bersabda :
إِنَّ
الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ
Para ulama adalah
pewaris para nabi
Ulama mewarisi ilmu nabi, mereka mengajak
manusia manusia untuk berpegang teguh pada ajaran nabi, dan kita
diperintahkan untuk mencintai para ulama dalam kesholihan
mereka
Namun penghormatan, kecintaan kepada ulama memiliki
batasan batasan yang telah ditentukan oleh syariat, tidak boleh
melebihi batasan yang telah ditentukan syariat, jika melebihi batasan
maka masuk dalam Al ghuluw yaitu berlebih lebihan terhadap orang yang
sholih
Ghuluw atau berlebih lebihan terhadap orang yang sholih
adalah sebab terjadinya kesyirikan pertama kali di muka bumi, seperti
yang terjadi pada kaum Nabi Nuh 'alaihi wasallam.
Allah
subhanahu wata'ala mencela ahlul kitab yang berlebih lebihan terhadap
Nabi 'Isa 'alahissalam, mereka mengangkat Nabi 'Isa sebagai anak
Allah.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ
Wahai
ahlul kitab janganlah kalian ghuluw dalam agama kalian dan janganlah
kalian mengatakan atas nama Allah kecuali yang haq. (QS. Al Maidah :
77)
Sesungguhnya 'Isa bin Maryam adalah rosulullah dan
bukanlah anak Allah, dan kalimat Allah yang Allah tiupkan pada maryam
dengan ucapan Allah كن
فيكن
Demikian
pula rosulullah melarang umatnya untuk guluw terhadap beliau, beliu
mengatakan :
تُطْرُوْنِي
كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ
مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ،
فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ
Janganlah
kalian berlebih lebihan terhadapku sebagai mana orang orang nasrani
berlebih lebihan terhadap 'isa bin maryam.
لَا
يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ
وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ
Dan
tidak akan dinamakan seseorang beriman sampai mencintai beliau lebih
dari anaknya, lebih dari orang tuanya, lebih dari semua manusia (HR.
Bukhori)
Akan tetapi nabi melarang kita berlebih lebihan
terhadap beliau.
إنماأنا عبد فقول عبدالله ورسوله
Sesungguhnya
aku adalah seorang hamba maka katakanlah oleh kalian aku adalah
seorang hamba Allah dan rosulNya.
Diantara bentuk ghuluw
terhadap orang orang yang sholih di zaman sekarang :
1. Berdoa
kepada orang orang yang sholih yang sudah meninggal yang dinamakan
dengan tawassul
2. Membangun kuburan mereka
3. Menghiasi
kuburan mereka
4. Beri'tikaf, berdiam diri di kuburan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar